ROMANTISNYA



Mendengar kata satu ini, identik dengan impian setiap perempuan, yang ingin sekali punya pasangan romantis. Ingin diromantisin, atau bilang ke pasangannya 'kamu romantis', atau merasa bangga ketika orang lain bilang 'enak sekali pasangan kamu romantis ya'.

Semakin hari aku semakin menyadari, bahwa romantis itu tidak sekedar memberikan surprised yang wah, tapi romantis ada senyum tulus ketika melihat pasangan atau rasa khawatir yang ikhlas saat pasangan dalam keadaan sakit.

Wajah kita, raut muka kita sebenarnya memiliki banyak makna, sangat jujur.
Itulah mengapa romantis adalah tentang sikap, adab, akhlak seorang suami pada istrinya pun sebaliknya.

Barangkali tak setiap hari ia katakan cinta dan cinta, tapi segala gerik gerak yang menyertainya adalah bukti cinta itu ada dan menghujam dalam sanubari. Tak diumbar tapi dibuktikan dengan tindakan nyata.

Tentu saja, setiap hari kita sedang belajar, terus belajar untuk mengenal satu sama lain, terus belajar untuk saling memahami, mengerti dan mengingatkan. Apa yang kau suka dan tidak, ekspresi wajah yang seperti apa, bagaimana menanggapi berbagai hal yang menghadang. Ya, kita tak akan berhenti untuk terus belajar.

Tapi seberapa besarnya romantismu, tetap Allah yang Maha romantis. Karena hanya dengan membatin saja, Allah kabulkan, dan Allah ijabah. Dengan berbagai perantaranya. Dan aku yakin bahwa Allah telah menjadikan dirimu sebagai perantaranya, perantara kasih dan sayangnya. Untuk menjaga dan melindungi diri ku. Sebagaimana janji yang pernah kau ucapkan di depan banyak pasang mata..
"Aku akan membahagiakan-nya, istriku.."
Kalimat yang kau ucapkan saat penyampaian di depan banyak orang.

Maka romantis adalah bentuk anugerah yang Allah berikan. Sebagaimana Sakinah yang kita rasakan dalam hati saat bersama. Saat mengingat Nya. Maka romantis adalah tentang akhlak, perlakuan yang tak terbatas waktu yang khusus. Melainkan selamanya.
Semoga kita selalu berada dalam naungan petunjuk Allah SWT.

* * *


Komentar

Postingan Populer