IRONI PERADABAN



Di jaman yang penuh kemajuan, rasa-rasanya ada hal yang ternyata tidak ikut mengalami kemajuan. Sebuah pergeseran nilai yang berubah, ada yang jelas berbeda. Di dunia paralel, rupanya nilai sebuah pertemuan tak menjadi lebih berarti. 
Nyatanya orang-orang berada dalam satu Meja pun sebenarnya tidak bertemu. Satu orang menjelajah di situs pencarian, satunya menjelajah situs sosial online. Tidak ada ikatan pikiran dan hati, diantara keduanya, meski sedang berada di satu Meja yang sama. 

Harga benda mati pun menjadi lebih tinggi, dibandingkan dengan harga seorang manusia. Ada seorang Ayah yang begitu Marah, memukul anaknya, hanya karena sang Anak merusakkan gadget sang Ayah. Ada seorang ibu yang tega menghukum anaknya hanya karena anaknya tak sengaja menenggelamkan HP yang Mahal itu ke dalam kolam ikan depan rumah. Ada seorang kakak yang tak peduli adiknya mengajak bermain, karena sibuk membalas chat-chat yang ada di Hpnya. Dimana letak hubungan sekarang? 
Belum lagi, salah sangka dari arti sebuah tulisan melalui pesan-pesan medsos. Senyuman hanya terwakili dengan emoticon - emoticon yang ada disana. Semakin meningkatkan hubungan sosial antar satu sama lain.

Memang benar gadget dan segala kemajuannya adalah sebuah lompatan kemajuan luarbiasa yang merubah kebiasaan, mendekatkan yang jauh, tak mengenal jarak. Tapi juga menjauhkan yang Dekat, membuat jarak yang jauh pada dua orang saling berhadapan. Merubah mindset dengan mudah, membuka jendela dunia yang sangat luas, tapi juga mempersempit gerak karena hanya sebatas diri dengan gadget di tangan. Tak ada lagi ruang-ruang yang luas, lari-lari kecil di taman, jalan-jalan pagi yang sehat, atau sekedar menikmati minum teh bersama keluarga di teras rumah. 

Dunia sudah berputar, jauh sekali mereka 'teknologi' itu menjauhkan nilai kemanusiaan, nilai sosial pada manusia. Bertengkar lewat chatting, atau saling berkomentar negative di dunia Maya, menjadi kesehariaan yang lekat pada kehidupan dunia paralel. 
Dimana manusia sebagai makhluk sosial?
Dimana arti Sebuah pertemuan? 
Dimana kehangatan sapa dan salam? 

Ya memang benar, yang berasal dari manusia memang harus diperhatikan, karena tentu lebih banyak kurangnya. Sebaik apapun membuatnya. Sedangkan yang berasal dari Sang Pencipta tentu lah lebih baik. Karena peradaban manusia penuh dengan ilusi, sebuah peradaban yang berbungkus kemajuan, ironisnya nyatanya sedang mengalami kemunduran nilai.


Maka sudahkah kita bijak pada gadget di tangan kita?



sebuah renungan,
_adm_

Komentar

Postingan Populer