Epilog

Sejak kurubah namamu sampai sekarang aku belum lagi menulis disini,
Alasannya karena aplikasi wordku hilang dan sulit sekali buat ngeinstal ulang.
Tapi sekarang Alhamdulillah sudah bisa.
Aku awali tulisanku dengan keresahan, atas kejadian yang aku temui di luar sana.
Kau tau bagaimana gelisahnya aku ketika pagi itu aku disodorkan sebuah media cetak yang mengabarkan berita tak enak tentang seorang mahasiswa di kampusku.
Melakukan yang namanya kejahatan seksual, yang cukup menghebohkan dan menggemparkan sekota tentunya.
Usut demi usut ternyata tersangka sudah pernah melakukan hal yang sama sebelumnya, hanya baru ini saja terungkap.
Tentu saja ini sangat miris. Sangat membuatku terhenyak. Dan sejak saat itu setiap aku masuk ke kampus aku selalu terbayang 'di dalam kampus ini ada banyak monster yang tersembunyi di balik almamaternya'.
Kau tau sista, kenapa korban kejahatan kebanyakan perempuan?
Karena perempuan itu lemah. Itu kata orang kebanyakan. Tapi tidak menurutku.
Menurutku yang namanya perempuan itu gak boleh 'gampang'an, ingat tidak ada yang tulus atas nama cinta yang 'haram'. Itulah kenapa Allah berikan perintah bagi para perempuan untuk menjaga dirinya. Karena Allah sayang sekali dengan makhlukNya. Allah tau apa yang akan terjadi jika perempuan2 tidak menutup auratnya, tidak menjaga hatinya, tidak menjaga dirinya. Kebanyakan perempuan suka mudah baper dan gampang terbuai dengan kata 'hoax' yang katanya manis.
Hati-hati sist, bisa diabetes.
Aku sudah sering membahasnya, jadi seorang perempuan itu harus tangguh, mandiri, punya prinsip,
Lagi, ingat kembali bahwa cinta itu semua hoax kalau itu haram.
Cinta sejati hanya ada antara Allah dan hambaNya. Antara orangtua dan anaknya. Dan suami pada istrinya.
Gak ada ceritanya pacaran sehidup semati.
Sudah seringkali kasus sex abuse dalam pacaran terjadi. Inget kasus seorang perempuan yang dibunuh mantan pacarnya? Dan itu gak cuman satu. Ada banyak kasus seperti ini. Atau dihamili kemudian ditinggal gitu aja. Banyak, sangat banyak kejadian seperti ini. Tapi rupanya kekejaman yang terjadi hanya dianggap sebagai angin lalu saja kalau tidak dialami sendiri.
Sista, apakah dirimu tak kau hargai hingga atas nama cinta kau gadaikan kesucianmu? Atau bahkan nyawamu?
Astaghfirullah.. .
Sungguh,
Tulisan ini adalah sebuah bentuk kekhawatiran sekaligus kepedulianku pada kalian, saudariku.. .
Sungguh, Allah tau yang terbaik untuk hambaNya.


Ruang berkarya~
.Mlg.02.00.

Komentar

Postingan Populer