TETAPLAH TERSENYUM PELANGI



Aku melihatnya begitu riang,
yaah, tak seperti biasanya
Tak dingin, tak sunyi, tak berawan
kulihat rona senyuman dan semangat terpancar
Entah karena apa
Hanya saja senja selalu datang
Begitu cepat
Dan berarak kegelapan
Hingga aku mulai tak melihat
Dan semua menjadi gelap lagi
Kau tau, sedikit sakit pun yang kau rasakan aku turut merasakannya.
Sedikit muram itu terbesit di wajahmu
Aku turut merasakannya
Terkadang keegoisanku bertanya
‘untuk apa?’
Namun senja selalu mengajarkan
Memberi tanpa harap kembali
Terus begitu
Tak perlu dikatakan, hanya perlu dilakukan
yaah, itulah kediaman yang menyesakkan
tapi ada ketulusan yang tersimpan
dalam kesejukkan dan kemurnian
biarlah semua tetap apa adanya

Komentar

Postingan Populer