KEEP MOVING FORWARD!!!
Meski tertutup
mendung,
langit akan
selalu biru,
disini, di bumi
cinta
Jika sebelumnya saya berkisah
tentang kupu-kupu, dimana ketika dari kepompong harus berpuasa untuk bisa
menjadi secantik kupu-kupu, yang dengan sayapnya yang indah, terbang
melenggang, meminum dari yang terbaik, nectar bunga yang manis. Maka, bukankah
sudah jelas Allah mencontohkan kupu-kupu, untuk kita mengambil pelajaran akan
arti proses menuju perbaikan.
Tentu kita ingat, bahwa daun
jatuh dari rantingnya saja karena kehendak Allah, apalagi hidup kita. Disetiap
kisah, jalan, dan hiruk pikuknya, semua bukan tiba-tiba, tapi Allah
berkehendak. Coba kita kembali ke saat pertama penciptaan manusia, ketika sel
sperma bertemu dengan sel telur, dirahim ibu kita. Tanpa kehendak Allah
barangkali bukan kita yang terlahir ke dunia. Karena berjuta-juta bahkan
bermilyar-milyar sel sperma berkompetisi untuk sampai pada sel telur. Dan hanya
satu yang berhasil tiba, hingga keluar ke dunia ini. Bukankah semua itu terjadi
karena kehendak Allah?
Jika kita berhenti pada satu
titik keputusasaan hidup, agaknya hal yang sangat tidak sesuai dengan konsep
hidup kita. Kita, sejak lahir telah didesign
sebagai pejuang, dari awal hingga akhir.
Pejuang yang tak kenal kata menyerah,
putus asa, atau berhenti. Karenanya hidup ini tak kan pernah luput dari amanah,
karena sejatinya hidup adalah amanah. Maka, ketika berada dalam kondisi pelik,
kembalilah ke konsep awal hidup kita, perjuangan yang tak lekang oleh waktu.
Kita diuji berbagai ujian untuk
menaikkan derajat manusia, mana yang baik, terbaik, biasa, bahkan terburuk.
Semua akan menjadi indah pada waktunya, ketika kita pun mampu memaknai setiap
jengkal kisah yang kita goreskan, dalam hidup yang pernuh perjuangan ini.
Terus berjuang tanpa lelah. . .
Allahuma’ana. . .
Komentar
Posting Komentar