PAS (Safar mencari Hikmah)




Moment yang PAS yang kami dapatkan, dimana setiap pertemuan kami dapat pelajaran kehidupan.
29 agustus, berangkat dari rumah Melia Muchtar di Samarinda, kami kloter terakhir sembari menunggu kami pun sempat berbincang tentang bagaimana kedepan bisnis kami.
Cerita perjuangan mbak Melia bersama suami yang membangun usaha Tawon Cafe yang sebelumnya adalah restoran. Bagaimana membentuk syirkah, dan nantinya bisnisnya mau bagaimana.
Disana kami memahami benar, bahwa bisnis itu dirancang.

Selanjutnya kami menempuh perjalanan dengan travel menuju Bontang. Selama 3 jaman. Dan sampailah kami di Kota Bontang. Di kompleks perumahan PKT yang melenggang, dirumah saudara seperjuangan. Disana jalanan begitu tenang rasanya sangat jauh berbeda dengan Malang yang rame, sepi saat lebaran saja.
PAS sampai Bontang,
bisa diajak keliling dengan mas Heru dan Mbak Refa ke PT. Badak sebuah perusahaan pengolah gas alam cair (LNG (Liquid Natural Gas) terbesar di Indonesia dan salah satu kilang LNG yang terbesar di dunia. PT Badak NGL merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi Kota Bontang maupun Indonesia.

Masuk kedalam area kompleks PT BADAK begitu ketat sekali. Harus mengendarai dibawah 40 km per jam. Ninggalin KTP untuk masuk kedalam kompleks. Terlihat sudah bagaimana budaya perusahaan besar begitu disiplin ketat dan sangat Safety.
Malamnya lanjut kami mencoba kuliner khas Bontang, Gammi Bawis. Ikan Bawis yang disajikan dengan sambal dengan minyak yang masih panas diatas cobek. Makanan khas pesisir.
Setelah santap malam, kami pun memikirkan tujuan kemana lagi ya, karena hanya hari itu saja kami bisa berkeliling mengingat esok dan lusa Biia ada project Wedding. Dan keingatlah teman yang dulu pernah sidang bareng di Samarinda saat pertemuan mahasiswa legislatif se Indonesia.
Alhamdulillah PAS bisa ketemuan juga dengan ustadz Jumardi Al Bugisyyang merupakan Founder dari Gerakan Bontang Peduli. Kader KAMMI yang begitu aktif di ranah sosial kemanusiaan. Bersama istrinya perantauan di Kota Bontang. MasyaAllah semoga Barakah perjuangannya.
Hari ketiga di Bontang, Biia sudah ke tempat acara Wedding setelah subuh dan full sampai semalaman. Akhirnya, aku pun diajak jalan-jalan tante, mamanya lalak. Keliling Bontang.
Sembari cerita tentang kehidupan Bontang yang monoton, tidak banyak hiburan, tidak seramai di Jawa.

Jalan-jalan ke pabrik Pupuk Kaltim yang megah. Tentu saja, tidak ada akses masuk untuk orang umum. Dan malam harinya menikmati Coto Makassar asli bersama dengan om dan tante. Dan Biia masih menjalankan tugasnya dengan perlengkapan Kamera ditangannya, di kompleks PT BADAK, hingga larut malam.
MasyaAllah Tabarakallah Biia.

Hari keempat di Bontang, pagi bada subuh, tante sudah jemput ngajak jalan ke Bontang Kuala. Perkampungan asli diatas Laut. Mata pencaharian mereka sebagai nelayan, membuat Terasi dan ikan asin.
Setelah break Ishoma, dan Biia pun bisa ikut break bda dhuhur hingga sore, malam harinya barengan Biia berangkat ketempat acara di GOR PKT. Diantarlah aku ke Masjid Baiturrahman, sholat magrib, ikut kajian disana sembari menunggu tante untuk jalan ke ekspo, Pekan Raya Bontang yang ramenya parah, sampai penuh. Kata tante, ya seluruh Bontang datang acara gini. Karena di Bontang memang minim tempat hiburan.
Akhirnya aku pun ketempat Biia yang sudah tinggal beres2. Balik bersama ke rumah lalak. Karena pagi jam 6 wita pagi kami harus segera ke terminal pemberangkatan bis menuju Balikpapan.
Perjalanan 6 jam dari Bontang ke Balikpapan, sampailah kami di Kota Balikpapan. Mampir dulu kami ke tempat makan dekat Po Samarinda lestari, ternyata ada Kentucky Ndeso salah satu bisnis teman-teman SBC.
Kami melanjutkan perjalanan menuju ke tempat BrowniesKu. Sekaligus bertemu dengan teman akrab Biia, teman sekamar pula Adib Khoirul Umam. Akhirnya kita ngobrol panjang terkait perjalanan bisnis Owner BROWNIESKU Ahmad Saekhu hingga menemukan jalan bisnisnya.
Meninggalkan gaji puluhan juta, berani mengambil resiko jalan Bisnis. Dan kebukti kebermanfaatan lebih banyak pun capaiannya. Lebih berkah tentunya.
Dan pula tidak sering sariawan, sakitnya pegawai. 😁

Oleh-oleh perjalanan kami di Kalimantan sangat banyak hikmah. Mulai dari potensi alam Indonesia yang berlimpah, keberanian mengambil keputusan, serta jalan perjuangan bisnis yang tentunya penuh halangan rintangan.
Jadi, kami berani mengambil resiko besar, mencari jalan Bisnis kami sendiri. Jalan perjuangan kami. 
Terimakasih Kalimantan, sudah memberi banyak inspirasi bagi kami.

= PAS (Pasangan Amel Sahli) 

☺️





#businesstrip #jalancintaparapejuang #jalanperjuangan #hikmahperjalanan#safarhalal #coupletraveller

Komentar

Postingan Populer