OMBAK SUNSET SENJA YANG ROMANTIS - LOMBOK Series 4




4 Maret 2018, Hari kedua perjalanan kami di Pulau Lombok. Setelah Snorkeling di tiga Gili membuat kami lapar dan tentu saja lelah. Baju kami bisa cepat sekali kering, terkena panas matahari dan angin laut yang kencang. Setelah bersnorkeling, perahu kami menyepi di gili air, sebuah cafe pinggir pantai yang jadi tempat rujukan para turis. Kami memesan jus buah, seafood salad dan nasi lalapan ayam. Sambil menunggu rombongan selesai barulah kami kembali diantar ke pelabuhan gili trawangan.

Pukul 4 sore WITA, setelah bersih-bersih diri kami langsung menuju ke masjid akbar sholat jamak takhir disana. Karena kami akan melanjutkan jalan ke Ombak Sunset yang berada paling ujung barat dari gili trawangan, maka kami menyewa sepeda ontel. Karena jaraknya 30menitan dan lebih lama jika jalan kaki, berdasarkan perhitungan di google maps.
Alhamdulillah karena di penginapan juga menyewakan akhirnya kami dapat sewa 60k untuk dua sepeda. Sudah diskon karena kami tidak menyewa untuk 24jam.

Berbekal GPS kami pun bersepeda ke pantai ombak Sunset. Melalui jalan tengah dari Gili trawangan, sepanjang perjalanan, kami melewati perkebunan kelapa. Beberapa resort dan restoran, tapi lebih banyak perkebunan. Jalanan dalam ini sepi tidak banyak lalu lalang wisatawan. Sekitar 20menit mengayuh sepeda sampailah kami di pantai barat, dimana banyak restoran dan hotel-hotel bintang lima.

Pantai yang sangat tenang dan tak ada ombak. Pantas saja menjadi tempat terbaik untuk menikmati Sunset di Gili Trawangan. Sampailah kami di Ombak Sunset Bar, Restoran dari Hotel Ombak Sunset yang terkenal dengan ayunan romantis. Masih belum banyak orang yang berdatangan, dan masih tinggi matahari sehingga kami memilih untuk menunggu di ayunan taman di Hotel Ombak Sunsetnya.

Setelah senja sudah mulai mendekat, kami bermain-main, take moment dan main di ayunan pinggir pantai. Hingga Sunset sempurna. Lampu-lampu di restoran pinggir pantai sudah mulai dinyalakan. Karena sejak awal kami ingin menikmati romantic dinner di ombak sunset bar, maka segeralah kami mencari tempat untuk memesan makanan disana. Kami pun memesan mix seafood bakar, sayuran, salad, sup, dan jus buah. Suasananya sungguh Romantis, dengan Lampu-lampu diatas kami, beralaskan pasir nan putih, suara laut yang tenang. MasyaAllah Alhamdulillah, bisa menikmatinya bersama suami.

Tepat esok hari, umurku bertambah. Dan Biia bilang ini hadiahnya, ya sepaket suasana, perjalanan, ketenangan jiwa dan kebersamaan adalah anugerah yang luarbiasa. Hadiah terbaik yang mengalahkan seikat bunga atau sebatang coklat.

Dinner malam ini diiringi sambil berbincang untuk kemudian muhasabah adakah yang kami saling belum memperbaiki atau khilaf. Dan kami menyadari bahwa memang Rezeki Allah Maha Luas tak terbatas. Maka tidaklah kita jadi juru matematika atas hitungan langit. Karena tidak akan pernah bisa kita menghitung tepat. Biarkan langit menjalankan tugas, dan doa adalah tugas kita sebagai manusia tak berdaya. Maka kami dititik itu, kemudian dan sekarang, terus bersyukur atas segala nikmat yang Allah anugerahkan. Dan tidak resah atas sesuatu yang kami tidak miliki. Karena sejatinya setiap apapun yang ada di dunia ini bukan milik kita, hanya hak pakai saja. Selebihnya Allah yang Maha Pemilik atas Langit dan Bumi.

Hadiah terindah di momen ini adalah, aku punya temen traveling yang suka mbolang juga. Semoga kebersamaan membawa Barakah bagi berdua maupun banyak orang.

Jazakumullahu khoiron katsiron untuk Dinner yang Romantis.

* * *

Komentar

Postingan Populer